Malam kian larut seiring pergeseran rembulan keupuk barat tapi aku belum beranjak dari tempat dudukku tatapanku masih melayang berbalut dengan angan-angan mimpi yang tak terlihat pikiranku….Pagi itu terdengar teriakan teman sebelah kamarku, rudi“Bangun…bangun gak malu ama ayam apa nanti rezekinya dipatok ayam” teriaknya“Tumben kamu hari-hari ini bangun siang terus gak ada kesibukan apa” tanyanya“lagi males aja” jawabku acuh sambil mengambil handuk“kamu lagi ada masalah”tanyanya“gak memang kenapa” jawabku“tapi kulihat ada yang beda dari kamu” Kata rudi“ah..sok tau kamu” jawabku sambil berlalu darinya menuju kamar mandi, mugkin rudi melihat wajahku pucat karena semalaman aku terbuai oleh bayangan kelam yang hilang. Kukenakan kaos
hitam warna kesukaanku dan celana pendek, ku nyalakan motorku…tuk pergi putar-putar kota.Kulihat setiap sudut kota tanpa ada arah tujuan, terlintas kembali bayangan sosok wanita yang hari-hari ini selalu membayangiku, wanita yang selama ini berusaha aku lupakan.Karena lamunan yang dalam aku tak menduga sosok anak-anak menyebarang hingga dengan cekatan kuinjak rem motorku….chiiitttt, suara ban motor bergesekan dengan aspal.Astafirullah, hampir saja dalam hatiku“Kamu gak apa-apa dek” Tanya ku sama anak laki-laki itu“ga apa-apa mas” jawabnya sambil berlari“dasar anak-anak” gumanku, mereka tak pernah ambil pusing dengan apa yang sedang dan akan terjadi apalagi dengan urusa-urusan duniawiAku putuskan untuk pulang ke kost dari pada lamunanku mencelakakanku. Malam itu sunyi hening sekali hanya hembusan angin berlarian kesana kemari seakan mengajak ku untuk bermain dengannya, malam ini tidak seperti biasanya berbalut dengan suara dentuman music dari setiap kamar anak-anak kost dengan berbagai macam aliran music. Mungkin karena anak-anak pulang kampung, ya memang kebayakan teman kostku berasal dari kota-kota yang dekat dari kota ini hanya beberapa orang saja dari luar pulau termasuk aku…“jaga kost ya,, aku mau ngapelin calon kakak iparmu dulu” celoteh victor sambil menepuk pundakku seperti bapak menasehati anaknya.“udah pergi sana aku sudah muak lihat tampangmu” candaku“hehehe…” tawanyaLengkap sudah kesepianku malam ini sama sekali tak seorang pun di kost, hanya lamunan dan bersama bayangan hitam mengelanjut mengikuti setiap gerakku… kupandangi daun-daun kering yang jatuh bergantian karena kenakalan angin berlarian diselahnya. kuambil gitar untuk menghilangkan kesunyianku dan mulai kupetik sambil mengalunkan lagu mengiringi pancaran sinar sang bulanAh, tak tau kenapa kunyayikan lagu itu lagu kesukaannya lagu dimana membuat senyum selalu terpancar dari wajahnya lagu yang membuat cahaya di balik setiap tangisannya.Lagu yang membuat kepalaku kembali diselimuti bayangannya., bayangan sosok wanita yang aku cintai, aku sayangi dan aku ingin lupakan selamanya…. Sosok wanita itu adalah Nur wanita yang selalu membuatku terhanyut dalam lamunan, wanita yang selalu membelengguku dengan senyumannya, wanita yang selalu meghangatkan hari-hariku dulu…. ****Pagi hari ini kupersiapkan diriku untuk bekerja, aku semangat dan senang karena aku dapat lupakan bayangan Nur dari otakku walau hanya sementara. Ku nyalakan sepeda motorku dan kutancap gas, perjalanan kali ini cukup jauh akan melintasi bukit-bukit dan jalan yang berliku-liku maklum hari ini giliran proyek di pelosok daerah pegunungan yang harus ku datangi, aku bekerja sebagai konsultan perencana yang memang harus memberikan pengarahan kepada kontraktor dalam suatu proyek agar berjalan lancar dan sesuai dengan perencanaan.,. hampir satu hari aku berada diproyek itu waktu sudah menunjukan 16.30 dan aku harus pulang agar tidak terlalu malam sampai di kost. Kembali kulewati bukit-bukit dan jalan berliku-liku membuat hati damai dengan keindahan perjalanan ini dan mengagumi ciptaan-NYATak lama sampai lah aku di kota yang ramai dan padat penuh dengan polusi, sambil sesekali kulihat pedagang makanan dipinggir jalan yang menjajakan makanan pada sore hari, tak jauh dari sana kulihat seorang wanita sepertinya aku kenal dengan wanita itu… “dhea….” panggilku sambil menghentikan laju motorku. Dhea adalah teman akrab Nur“heii…mas apa kabar” maklum kami juga sudah lama tidak bertemu “baik, Kamu gimana” tanyaku“baik juga mas” jawabnya “mas dari mana?”“dari Proyek, aku kira kamu sudah pulang kampong”“kemarin sudah tapi balik lagi mau lanjutkan S2 ku mas”“ohh..gitu,..” belum sempat aku lanjutkan bicaraku Dhea langsung motong“astaga hampir lupa mas ada titipan, maaf mas sebenarnya sudah lama Nur menitipkan itu waktu dia selesai kuliah dan ingin pulang kampung. Aku sempat ke kost mas tapi mas ga ada katanya sudah kerja dijakarta dan gak lama aku pulang kampung“ “kamu masih sering komunikasi sama Nur” Tanyaku penasaran “sudah lama gak mas, No nya Juga sudah ga aktif dan sampe sekarang dia ga pernah hubungi aku, Oya mas maaf aku harus pulang karena tadi ada janji sama temen mau nemeni ke ‘matahari’ ” jelasnya“ belanja ya…” kataku sambil terseyum“namanya juga cewek mas, mas kalo mau ngambil titipan nur nanti malem ke kostku” jelasnya“ini no ku” sambil menyebutkan no handphone nya ****Waktu sudah menunjukan pukul 19.30 dan aku punya janji sama dhea, aku memang penasaran apa yang dititipkan Nur kepada Dhea untukku. Berangkat aku kekost Dhea yang tentu saja sudah kutahu alamatnya karena dhea sudah memberitahuku melalui SMS nya tadi sore..Tidak lama aku sudah sampai dikost dua lantai dan megah yang sebenarnya lebih pantas disebut hotel, terpampang papan nama ‘kost putri malu’ “keren juga nama kostnya” gumanku sambil memencet bellTak lama keluar wanita tua sekitar 55 umurnya “cari siapa mas” Tanyanya“dhea nya ada bu” Tanya ku“duduk dulu mas, sebentar ya mas,,, maaf mas namanya” tanyanya Sembari menyuruh ku duduk“wawan bu” jawabku“oya sebentar ya” jawabnyaTak lama keluarlah Dhea“heii…mas, sendiri?” tanyanya“iya..” jawabku“mas ini yang dititpkan Nur untuk mas” sambil tangannya menyodorkan sepucuk surat berwarna ungu muda warna kesukaan Nur yang diujungnya terdapat pita berwarna Pink dan berukir bunga di tepiannya. Aku mengambilnya seraya terseyum kepadanya kemudian kuselipkan di kantong jaket bagian dalamTak terasa sudah hampir 30 menit aku ngobrol dengan dhea dan aku pamit pulang…Diperjalanan aku makin penasaran dengan isi surat ungu dari Nur, tak sabar aku ingin membukanya dan membaca apa yang ingin dikatakan nur kepadaku. Karena itu membuat ku setengah heran selama kenal dengannya dia tak pernah SMS ato telpon kalau tidak aku yang mendahului, maka ku percepat laju motorku agar cepat sampai dikost. Sampai ku digerbang kost cepat kudorong motor ke garasi kemudian aku lari kecil kekamar dan langsung berbaring ditempat tidur. Lalu kuambil surat ungu dan membukanya pelan agar tak ada cacat sedikitpun. Kutarik lembar kertas didalamnya dan juga berwarna ungu Lalu aku membacanya Hai bang…apa kabarmu??Aku harap kamu sehat dan mengurai rokokmu karena rokok tidak baik untuk kesehatanmu…lihat badanmu sudah kurus karena rokokOya bang gimana motor yang kamu sayangi, aku ingat kalau kamu memandikan motormu kamu selalu berbicara seperti motormu itu benda hidup “ayo Black mandi yang bersih biar tampangmu keren’ itu membuat aku tertawa, jika melihat kelakuanmu itu aku sering mengejekmu “dasar orang pituk harus dibawa kerumah sakit jiwa’ kamu marah dan menyiramku dan aku berlari. Lucu ya kalo dikenangKamu masih inget ga waktu kamu ngajak ku pergi ke mall dan tiba-tiba kita terpisah lalu kamu menemui bagian informasi dan mengumumkan anak hilang, saat aku datang satpamnya heran karena yang hilang bukan anak-anak, satpam itu agak kesal lalu bilang’ walahh..mas kalo ini bukan anak-anak tapi sudah bisa bikin anak’ tapi kamu hanya tertawa senang karena berhasil menemukanku. Waktu itu aku sangat malu sekaligus sangat bahagia karena kamu mengkhawatirkanku walau ujungnya mempermalukanku.****Bang…..mungkin aku sudah di kampung waktu abang membaca surat ku inisurat ungu yang melukiskan semua isi hatiku ketika aku dekat kamusurat ungu yang membuat aku menangis, bila mengenang wajahmusurat ungu yang membuat aku tertawa, bila melihat tingka lakumusurat ungu yang membuat aku marah bila kau bertingka laku yang merugikan diri sendiri dan surat ungu yang membuat aku benci karena sudah mengenal kamu kau tak pernah tau kan aku menangis untukmu, aku juga tidak pernah tau kenapa aku menangis ketika kudengar kau sakit kau tak pernah tau kan mengapa begitu bahagianya aku, aku juga tidak pernah tau mengapa aku bahagia jika kau membuatku tertawa dan membuatku marah.Kau tak pernah tau kan aku benci kamu….tapi aku tau bang, kenapa aku benci kamu karena kamu yang membuat aku tidak bisa melupakanmu karena kamu membuat aku mencintaimu dan karena kamu membuat aku sayang sama kamu Bang..kenapa kau sangat berarti bagiku. Kamu tau Waktu wisuda ku orang yang paling kunanti Cuma kamu, tak jarang aku menoleh keluar berharap salasatu dari mereka yang berdiri di sana adalah kamu, teman-temanku menyangka aku menangis karena bahagia telah menyelesaikan S1 ku tapi bukan itu, aku menangis karena kau tak datang dan memberikan selamat kepadakuWaktu itu ingin sekali aku menemui dan menamparmu memukul semua tubuhmu dan kemudian memelukmu dengan erat atas kekecewaan yang kurasakan Aku benci kamu…karena aku lelah harus menunggu bertahun-tahun, karena aku bosan menanti bertahun-tahun. menunggu dan menanti hati yang tak pernah bergetar untukku atau memang sudah tak bisa bergetar karena telah beku diselimuti oleh kepengecutanmu. Terimakasih telah membuat aku menangis, tertawa, marah dan benci kepadamu…. Dan sekarang aku harus berjuang keras untuk melupakanmu. *****Kulipat kembali surat ungu itu dan kumasukkan ke amplop ungu, tak sadar aku meneteskan air mataku, tak tau apakah itu air mata penyesalan atau apa, yang kutau aku membuat hancur penantian hati karena kepengecutanku. Dan kini hati itu hilang bagai daun tertiup angin dengan cepat dan aku tak pernah tau dimana ia akan jatuh.Ya aku menyesal aku tak pernah hiraukan cintaku untuknya, sayangku untuknya dan tak pernah hiraukan betapa dia sangat berarti bagiku. Dan aku sangat menyesal tak pernah hiraukan cintanya untuk ku, sayangnya untuk ku dan tak pernah hiraukan betapa aku sangat berarti baginya.
CERPEN :karena kita sama
13 years ago
No comments:
Post a Comment